Minggu, 28 Juni 2009
Sabtu, 27 Juni 2009
Guru Swasta Versus Guru Negeri
Oleh : Juana Florida Damanik, SPd
Polemik seputar nasib guru berdasarkan status kepegawaian terus mengemuka.
Seorang teman guru swasta menyebutnya kastanisasi guru. Karena pembedaan status guru berpengaruh pada perbedaan tingkat kesejahteraan dan status sosial. Kastanisasi atau pembedaan itu meliputi guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS), guru bantu, guru honor, dan guru swasta murni yang mengajar di sekolah swasta.
Akhir-akhir ini pembedaan itu semakin terbuka dan terang-terangan dilakukan pemerintah. Dengan mengatasnamakan undang-undang, pemerintah bertindak diskriminatif. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mengancam akan menggugat para kepala daerah yang tidak segera mengangkat guru bantu menjadi PNS melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) (Sindo:26/11/2008). Berarti pemerintah memperhatikan guru bantu.
Sementara, merasa diperlakukan tidak adil, Persatuan Guru Tidak Tetap Indonesia (PGTTI) menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Mendiknas Bambang Sudibyo melanggar hak asasi manusia dan segera menyiapkan laporan atas pelanggaran tersebut kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Kompas: 1/12/2008). Kelompok guru swasta? Belum terlihat lantang. Padahal, kalau dianalogikan dengan sistem kasta, guru swasta diperlakukan sebagai kasta sudra, kasta paling rendah derajatnya.
Mereka, di mata pemerintah paling dianaktirikan, status sosial di masyarakat dipandang sebelah mata, dan tingkat kesejahteraan paling memprihatinkan. Hanya sebagian kecil saja sekolah swasta yang memberi kesejahteraan cukup. Kendati kritik mengenai perlakuan pemerintah terhadap guru swasta kerap dilontarkan oleh para pengamat pendidikan dan berbagai organisasi guru minus PGRI, namun pemerintah tetap tak bergeming. Pemerintah sengaja membuat sekat-sekat perbedaan diantara guru merupakan preseden buruk bagi dunia pendidikan di Indonesia ke depan.
Bencana Pendidikan
Sejak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat presiden bencana bertubi-tubi menimpa bangsa Indonesia. Diawali kecelakaan krambol di jalan tol Jagorawi ketika iring-iringan rombongan presiden lewat. Disusul beberapa kecelakaan lalu-lintas baik darat, laut, maupun udara. Tsunami yang semula asing bagi rakyat Indonesia mampu meluluh-lantakkan Aceh dan memorak-porandakan Pangandaran dan Yogyakarta. Banjir, tanah longsor, sampai meluapnya lumpur di Porong, Sidoarjo. Kemudian orang mengatakan, bencana adalah kehendak Tuhan! Persis ketika pemerintah dikritik tentang kekurangannya selalu berkilah bahwa itu warisan kebijakan pemerintah masa lalu atau akibat pengaruh krisis global yang tidak bisa dihindari.
Karut-marutnya dunia pendidikan juga layak disebut bencana. Lantas apakah masih berdalih bahwa itu kehendak Tuhan, kebijakan pemerintah sebelumnya, atau pengaruh krisis global? Terjadinya bencana alam dikarenakan ketidakseimbangan ekologi. Dalam dunia pendidikan disebut bencana karena terjadi ketimpangan, diskriminasi. Mulai dari tataran undang-undang sampai tingkat kebijakan yang dibuat pemerintah/pemerintah daerah. Di tingkat UU, lahirnya Undang-undang Guru dan Dosen (UU GD) tahun 2005.
Semula diharapkan membawa angin segar bagi semua guru, tak terkecuali guru swasta. Ternyata, hanya membuat guru tersekat-sekat, kesenjangan makin tajam. Lagi-lagi guru swasta paling termarginalkan. Demikian pula ketika Undang-undang Badan Hukum Pendidikan (UU BHP) diberlakukan. Nasib guru swasta tetap termarjinalkan.
Banyak kebijakan pendidikan di era SBY tidak tepat. Prof Dr Winarno Surachmat dalam sebuah forum diskusi mengatakan, dalam pengangkatan Mendiknas saja presiden SBY sudah keliru. Karena untuk Mendiknas diangkat seorang akuntan, tidak sesuai dengan bidangnya. Mengurus pendidikan tidak menggunakan hitung-hitungan matematik atau akuntansi. Sikap diskriminatif kian mencolok. Menampakkan tendisi politik tertentu.
Terlalu menyanjung guru PNS dan mengesampingkan guru swasta. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi tentang anggaran pendidikan 20 persen diikuti rencana pemerintah menaikkan besaran bantuan operasional sekolah (BOS) dan menaikan gaji guru PNS pada tahun 2009. Selain iklan gencar di media massa, presiden SBY mengaku telah mengintruksikan Mendiknas, Menteri Keuangan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara untuk menaikkan gaji guru PNS (Kompas: 3/12/2008).
Kontradiksi
Kebijakan pemerintah tentang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan penuh kontradiksi. Tahun 2004 Presiden SBY mencanangkan guru sebagai profesi. Prinsip profesionalitas guru seperti tertuang dalam UUGD pasal 7 ayat (1) poin f salah satunya menyatakan, memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja. Kenapa masih dalam undang-undang yang sama kental dengan nuansa diskriminasi yang lebih memprioritaskan guru PNS dan mengabaikan guru swasta? Contoh lain, dalam pedoman penentuan peserta sertifikasi guru 2008 mengatakan, kuota guru yang berstatus PNS minimal 75 persen dan maksimal 85 persen, kuota bukan PNS minimal 15 persen dan maksimal 25 persen, disesuaikan dengan proporsi jumlah guru pada masing-masing daerah (Doni Koesoema A, Kompas;11/9/2008).
Maka aneh, jika peraih medali olimpiade matematika atau fisika banyak dari sekolah swasta yang dididik guru swasta. Penggerak pendidikan bagi masyarakat rimba di pedalaman seperti Butet Manurung yang sama sekali tak mengerti apa itu PNS. Kepopuleran novel dan film Laskar Pelangi berlatar sekolah swasta, Muhammadiyah. Tetapi pemerintah teramat sangat menyanjung guru PNS dan menganaktirikan guru swasta yang berbuntut pada kecemburuan sosial. Pemerintah telah terjebak pada prosedural tanpa menimbang sisi substantif. Prosedur yang sengaja digadang-gadang untuk berpihak pada kelompok tertentu. Kastanisasi guru ditegaskan melalui UU, PP, ketentuan-ketentuan lain, iklan, pernyataan presiden, dan ancaman menteri. Berdampak kesenjangan semakin lebar, kecemburuan tak bisa dibendung lagi. Itulah bencana pendidikan yang bernama kastanisasi guru.***
Penulis adalah Alumni UNIMED Medan/Saat Ini Guru Methodist 5 Medan.
Kamis, 25 Juni 2009
multimedia
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu ([tool]) dan koneksi ([link]) sehingga pengguna dapat ber-([navigasi]), berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia Game.
Guru
NO NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 N ABJAD
1 AGUS SETIAWAN 70 77 93 96 93 96 87.50 B
2 ALFIYAN 60 60 65 75 88 79 71.20 C
3 ALFIYAN GIRI FIRMANSYAH 60 60 65 75 89 80 71.55 C
4 ANITA NINGSIH 50 60 65 70 83 93 70.11 C
5 BAMBANG SISWANTO 70 96 95 94 97 95 91.17 A
6 CHRISTIAN NATALIUS 89 93 80 90 98 91 90.17 A
7 DEWI MAS'ITA 50 60 80 75 85 77 71.29 C
8 DINI ISMANINGTIYAS 84 50 60 80 70 81 70.80 C
9 ERIK AGUS SETIAWAN 70 77 98 90 88 88 85.20 B
10 EVA NOVIANA 50 77 65 84 93 79 74.71 C
11 FATMIR RIZA 87 91 80 98 96 95 91.17 A
12 FITRIA MEGAWATI 60 76 65 70 84 80 72.47 C
13 HADI SISYANTO 79 91 97 90 94 94 90.85 A
14 KHABIB YOGA PRASETYA 78 97 81 98 97 94 90.83 A
15 KHILYATA WAKHIDAH 60 60 70 83 84 88 74.07 C
16 MUHAMAD HAMZAH ROMADHON 70 70 70 99 97 86 82.03 B
17 MUTMAINNAH 78 70 65 70 77 86 74.36 C
18 ONI ENGGAR PAMUNGKI 60 96 70 87 72 79 77.32 C
19 ONKKY AKBAR NASUTION 70 77 75 79 92 95 81.39 B
20 RANI ISNAWATI 60 60 70 79 83 90 73.56 C
21 RETNO MUSLIKAWATI 60 78 65 77 77 83 73.43 C
22 SAFITRI 60 70 75 91 80 90 77.65 C
23 SINDU ARYOSENTO 70 65 75 95 93 90 81.27 B
24 SUSI LISTIANI 60 76 70 96 93 93 81.33 B
25 WAHYU DWI HARIYANTO 70 70 75 80 94 93 80.35 B
26 WIDIASTUTI 70 65 70 89 90 96 80.00 B
27 YESSICHA KRISTYANTI 60 65 65 85 94 81 74.98 C
28 RENI 77 55 65 76 79 87 73.31 C
29 AAN BACHTIAR 60 60 70 70 83 88 71.78 C
Perkumpulan Usaha Pendidikan Dan Kesehatan Keluarga Besar H. Soedarmo
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DARMA SISWA 2
NIS : 340290 (TERAKREDITASI : A) NSS : 342050217029
JL. KUSUMA 9 – 11 TELP.8672377 FAX.8674367 BERBEK WARU SIDOARJO
KELAS 3MM 3D VISUALISATION SEMESTER GANJIL
Perkumpulan Usaha Pendidikan Dan Kesehatan Keluarga Besar H. Soedarmo
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DARMA SISWA 2
NIS : 340290 (TERAKREDITASI : A) NSS : 342050217029
JL. KUSUMA 9 – 11 TELP.8672377 FAX.8674367 BERBEK WARU SIDOARJO
KELAS 3MM SOFTWARE MULTIMEDIA SEMESTER GANJIL
NO NAMA P1 P2 P3 P4 P5 P6 N ABJAD
1 AGUS SETIAWAN 76 84 89 70 88 77 80.64 B
2 ALFIYAN 70 82 84 88 88 78 81.59 B
3 ALFIYAN GIRI FIRMANSYAH 70 60 87 88 76 79 76.61 C
4 ANITA NINGSIH 85 82 69 82 83 77 79.52 C
5 BAMBANG SISWANTO 73 89 88 75 74 76 79.24 C
6 CHRISTIAN NATALIUS 88 84 85 83 88 78 84.25 B
7 DEWI MAS'ITA 78 72 70 75 85 75 75.92 C
8 DINI ISMANINGTIYAS 74 73 79 73 60 76 72.56 C
9 ERIK AGUS SETIAWAN 70 87 84 83 63 79 77.67 C
10 EVA NOVIANA 70 65 77 61 88 75 72.67 C
11 FATMIR RIZA 88 85 80 80 89 77 83.36 B
12 FITRIA MEGAWATI 74 76 79 73 62 79 73.81 C
13 HADI SISYANTO 71 79 75 85 84 79 78.89 C
14 KHABIB YOGA PRASETYA 70 81 98 76 97 78 83.35 B
15 KHILYATA WAKHIDAH 64 79 74 70 84 79 75.02 C
16 MUHAMAD HAMZAH ROMADHON 77 78 70 75 97 77 79.00 C
17 MUTMAINNAH 75 74 78 72 77 75 75.16 C
18 ONI ENGGAR PAMUNGKI 70 70 61 87 88 75 75.20 C
19 ONKKY AKBAR NASUTION 79 78 83 79 86 77 80.41 B
20 RANI ISNAWATI 63 65 79 69 83 78 72.84 C
21 RETNO MUSLIKAWATI 60 78 79 77 72 76 73.80 C
22 SAFITRI 76 75 84 77 80 77 78.17 C
23 SINDU ARYOSENTO 70 94 77 85 93 77 82.61 B
24 SUSI LISTIANI 70 75 71 80 83 77 76.00 C
25 WAHYU DWI HARIYANTO 77 81 78 60 90 75 76.83 C
26 WIDIASTUTI 70 65 79 89 90 79 78.71 C
27 YESSICHA KRISTYANTI 69 77 85 67 87 76 76.81 C
28 RENI 68 57 70 76 78 76 70.92 C
29 AAN BACHTIAR 66 70 83 79 83 80 76.77 C
Selasa, 23 Juni 2009
Tujuan Pendidikan Kejuruan
Adalah untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta ketrampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai program kejuruanya. SMK BARUNAWATI Surabaya dibawah naungan Yayasan Sekarlaut (PelindoIII)yang berdiri sejak 1987 dan sampai sekarang telah meluluskan 19 angkatan.
Program keahlian yang ada di SMK Negeri 2 Barunawati Surabaya sementara ini :
1. Program Keahlian Akuntansi
2. Program Keahlian Administrasi Perkantoran
3. Program Keahlian Multimedia
Selain program ini, SMK Barunawati juga melaksanakan kegiatan ekstrakokulikuler untuk siswa, seperti :
1. Basket Ball
2. Volly Ball
3. Rebana dan TPA
4. Cheerleader
5. Pencak Silat
6. Paskibraka
7. Bina Tari Modern
8. Tari Remo / campur Sari
9. Debat Group Speaking
10. Bahasa Mandarin
Sedangkan untuk pelayanan masyarakat melaksanakan program pelatihan sebagai berikut :
1. Pelatihan Akuntansi Dasar
2. Pelatihan Komputer
3. Pelatihan Bahasa Inggris
4. Bahasa Mandarin